Hampir setiap perangkat
elektronik dalam kehidupan sehari-hari memanfaat saklar, misal ketika ingin
menyalakan lampu, menyalakan pompa air, menyalakan televise kita tinggal pencet
sebuah tombol yang dinamakan saklar.
Jadi apa itu saklar?
Saklar merupkan perangkat atau
alat yang digunakan untuk menyambung dan memutus arus istrik. Ketika kita ingin
menyalakan lampu misalnya, pada dasarnya
kita harus menyambung kabel yang menghubungkan lampu ke sumber arus listrik dan
sebaliknya untuk memadamkan lampu salah satu kabel tersebut harus diputus dri
sumber arus listrik. Fungsi saklar adalah memudahkan kita untuk memutus dan
menyambungkan perangkat elektronika kesumber tegangan.
Dari berbagai jenis saklar ada yang dinamakan
saklar elektrik, yaitu saklar yang menggunakan rangkaian beberapa komponen
elktronika. Transistor merupakan salah satu koponen yang dapat dimanfaatkan
untuk saklar elektrik. Berikut adalah kode transistor npn
Secara sederhana ketika kaki
basis (B) dialiri arus listrik yang “cukup” maka arus listrik dari kaki
kolektor (C) akan mengalir ke kali emitor (E). Dapat dikatakan bahwa kaki basis
(B) sebagai kendali dalam menyambung dan memutuskan antara kaki C dan kaki E.
Seberapa besar arus yang
dialirkan ke kaki B agar “cukup” untuk menyambung C dan E?
Besar kecilnya arus yang
dibutuhkan berbeda-beda tergantung karakteristik dari jenis dan tipe transistor
yang digunakan. Untuk lebih jelasnya, kita dapat melakukan percobaan dengan
rangkaian sebagai berikut :
Keterangan gambar:
- POT 1 = potensiometer / variable resistor untuk mengatur besar kecilnya arus yang mengalir dari titik B ke titik G
- R1 = resistor untuk membatasi arus yang mengalir dari titik G ke titik H atau arus yang masuk ke basis transistor.
- POT 2 = potensiometer / variable resistor untuk mengatur besar kecilnya arus yang mengalir dari titik G ke titik F, POT 2 bisa juga diganti dengan LDR
- Q1 = adalah transistor NPN sebagai switch atau saklar
Bagaimana cara kerjanya?
- Arah arus listrik yang utama adalah dari titik A -> B -> C -> D -> E -> F -> I.
- Arus pada titik B sebagian mengalir ke titik C sampi ke titik D dan sebagian mengalir ke POT1.
- POT2 diputar pada hambatan maksimum.
- Jika POT1 diputar pada hambatan maksimum maka arus dari titik B ke titik G sangat kecil (mendekati nilai 0) dan arus yang masuk pada basis transistor (titik H) juga sangat kecil, sehingga arus pada titik D tidak dapat mengalir ke titik E (lampu MATI).
- Ketika POT1 diputar (diperkecil nilai hambatannya) maka arus dari titik B ke titik G dan ke titik H semakin besar. Sehingga arus dari titik D ke titik E dapat mengalir (lampu NYALA). Semakin kecil nilai hambatan POT1 (semakin besar arus pada basis Q1) maka semakin besar arus yang mengalir dari titik D ke titik E (lampu semakin TERANG).
- Jika POT2 diputar (diperkecil nilai hambatannya) maka arus dari titik G ke titik F semakin besar, sehingga arus dari G ke H (yang masuk ke basis Q1) semakin kecil dan arus dari D ke E semakin kecil (lampu semakin REDUP).
0 comments:
Post a Comment
Monggo Diskusi